Pages


Tuesday, June 25, 2013

Pemain PSMS Jual Mas Kawin Demi Makan

SBI - IRWIN Ramadhana (32), penjaga gawang PSMS Medan sudah bergabung dengan tim Ayam Kinantan itu sejak tahun 2009 lalu. Mantan pemain Persikabo, Bogor itu mengatakan pada awalnya hubungan pemain dengan pihak manajemen klub berlangsung baik-baik saja, semua hak-hak pemain dibayarkan tanpa telat. Namun menjelang tahun 2011, beberapa kali gaji pemain dibayarkan telat.

"Sampai akhirnya bulan Februari lalu kita menerima gaji, setelah itu kita tidak digaji-gaji lagi," katanya.

Karena gaji yang tidak kunjung dibayar, pemain kata dia harus merogoh kocek kantung sendiri untuk bisa tetap berlatih, membayar makanan sehari-hari hingga membayar ongkos transportasi. Menurutnya, para pemain, staf maupun official sudah mulai gundah karena tidak kunjung digaji, namun mereka masih berpikiran positif bahwa gaji mereka akan dibayar.

Pada Maret lalu sekitar 15 orang pemain dikeluarkan dari klub, kata Irwin sebagian besar pemain yang dikeluarkan justru senang karena nasib pemain PSMS Medan saat itu sudah mulai tidak jelas. Sedangkan Irwin sendiri masih yakin pihak manajemen akan segera membayarkan gaji pemain.

Susanto, (30), bek kanan PSMS Medan baru bergabung ke klub tersebut awal tahun ini. Bagi dia gaji yang dibayarkan pada Januari lalu oleh pihak manajemen adalah gaji pertama dan terakhir yang ia terima dari PSMS Medan. Sama seperti Irwin, ia memutuskan untuk tetap bertahan karena masih berpikiran positif manajemen akan segera memenuhi hak-haknya.

Bapak tiga anak itu mengatakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya ia terpaksa menjual barang-barang pribadinya. Termasuk emas kawin yang ia berikan kepada sang istri di hari pernikahannya.

"Sampai emas kawin saya jual untuk memenuhi kebutuhan hidup, bahkan sampai saya utang sana-sini. Karena kasus ini bukan manajemen yang habis, tapi kami pemain yang habis-habisan," ujarnya.

Dalam kondisi seperti itu Susanto masih memenuhi kewajibannya untuk berjuang membawa nama PSMS Medan hingga pertandingan terakhir klub itu musim ini melawan PS Bangka di Stadion Ornom, Sunggailiat, 9 Juni lalu.

Selesai pertandingan tidak ada juga kejelasan gaji mereka, sebelas pemain PSMS Medan yakni: susanto, Irwin, Hardiantono, Alamsyah Nasution, Zulhamsyah Putra, Wiganda Pradika, Aidun Sastra, Muhamad Irfan, Tri Hardiansyah, Doddy dan Ardhana nekat pergi ke Jakarta untuk mengadukan nasib mereka.

Setelah sekitar dua minggu berada di Jakarta, pesan mereka sampai ke menteri Pemuda dan Olah Raga, Roy Suryo, CEO PT Liga Indonesia, Djoko Driyono, CEO APPI Valentino Simanjuntak dan Wakil Presiden APPI, Bambang Pamungkas. Para pemain itu pada Sabtu (22/6/2013) akhirnya memutuskan untuk kembali ke Medan.

"Kita akan kembali latihan, itu kan profesi kami. Tapi kalau dalam satu minggu tidak ada kejelasan nasib tentang gaji, kita akan bikin pergerakan di Medan," tandasnya.[tribunnews/vrp]

No comments:

Post a Comment